Model Deployment Cloud Azure
source: k21academy
Terdapat tiga model deployment cloud yang dikenal saat ini. Model deployment ini menunjukkan di mana data disimpan dan bagaimana pengguna dapat mengaksesnya. Tiga model tersebut antara lain:
1.Public cloud
Public cloud merupakan model cloud yang paling umum digunakan. Pada model ini, Anda tidak memiliki dan mengelola perangkat fisik karena seluruh infrastruktur Anda akan berjalan pada data center milik cloud provider.
Sebuah perusahaan tidak terikat dengan satu cloud provider. Alih-alih, perusahaan bisa menggunakan beberapa public cloud dari provider yang berbeda.
Kelebihan public cloud:
- Skalabilitas tinggi. Anda tidak perlu membeli server baru untuk melakukan scaling.
- Pay-as-you-go. Anda hanya membayar sesuai dengan yang Anda gunakan, tidak ada CapEx.
- Anda tidak bertanggung jawab atas perbaikan dan pembaruan hardware.
- Mudah digunakan tanpa perlu pengetahuan teknis yang luas.
Kekurangan public cloud:
- Mungkin terdapat beberapa persyaratan keamanan khusus yang tidak dapat dipenuhi public cloud.
- Mungkin terdapat peraturan pemerintah atau persyaratan hukum yang tidak dapat dipenuhi.
- Anda tidak memiliki perangkat atau layanan dan tidak dapat mengelolanya sesuai yang Anda inginkan.
- Beberapa skenario bisnis yang unik tak dapat dipenuhi hanya dengan public cloud.
2. Private cloud
Pada private cloud, Anda membuat lingkungan cloud sendiri pada data center dan menyediakan layanan untuk akses sumber daya komputasi tersendiri di perusahaan Anda.
Kelebihan private cloud:
- Anda memiliki kontrol dan tanggung jawab penuh terhadap keamanan.
- Private cloud dapat memenuhi persyaratan keamanan dan hukum yang ketat.
- Economies of scale.
Kekurangan private cloud:
- Anda perlu menyiapkan CapEx untuk membeli infrastruktur pada data center.
- Memiliki keterbatasan pada agility. Scaling harus dilakukan secara manual dengan membeli server baru.
- Membutuhkan pengetahuan dan keahlian IT.
3. Hybrid cloud
Hybrid cloud merupakan kombinasi dari public dan private cloud, memungkinkan Anda menjalankan aplikasi di posisi yang tepat. Sebagai contoh, Anda menjalankan website pada public cloud yang dihubungkan pada database yang terinstal pada private cloud untuk memenuhi peraturan pemerintah.
Kelebihan hybrid cloud:
- Anda memiliki fleksibilitas untuk menentukan di mana menjalankan infrastruktur Anda.
- Anda dapat memanfaatkan economies of scale.
- Anda dapat menggunakan perangkat Anda sendiri untuk memenuhi peraturan dan legalitas yang ada.
Kekurangan hybrid cloud:
- Bisa menjadi lebih mahal karena melibatkan beberapa biaya CapEx.
- Lebih rumit dalam mengatur dan mengelola.
0 Response to "Model Deployment Cloud Azure"
Posting Komentar